Kredit Usaha Rakyat Mandiri, Pinjaman Usaha Tanpa Jaminan, Kredit Kalkulator, Pinjaman Usaha Kecil Mandiri, Kredit Plus, Pinjaman Usaha Maju, Kredit Usaha Rakyat, Kredit Usaha Rakyat 2013, Kredit Motor, Pengertian Kredit, Kredit Usaha Mikro Mandiri, Simulasi Kredit, Pinjaman Usaha Tanpa Agunan, Kredit Usaha Kecil, Kredit Adalah, Kredit Usaha Tanpa Jaminan, Pinjaman Usaha Bank Mandiri, Kredit Usaha Rakyat Tanpa Agunan, Pinjaman Usaha Kecil, Kredit Rumah, Kredit Usaha Rakyat Bni, Definisi Kredit
Pernahkah Anda mendengar istilah kredit? Tentu saja jawabannya sering. Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap menjumpai istilah ini, baik dalam proses jual beli maupun dalam bentuk pinjaman uang ke bank. Umumnya istilah ini identik dengan dunia usaha, ketika pelaku usaha berusaha mendapatkan modal untuk menjalankan usahanya dengan cara meminjam sejumlah uang pada bank.
Definisi dan Unsur-Unsur Kredit
Secara sederhana, kredit adalah sebuah transaksi atau perjanjian yang pembayarannya ditangguhkan. Istilah ini sebenarnya berasal dari bahasa Latin, yatiu credere, yang berarti ‘kepercayaan’. Sementara itu, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kredit berarti pinjaman sampai batas jumlah tertentu yang diizinkan oleh bank atau badan lain. Menurut asal katanya, kredit berarti ‘kepercayaan’. Oleh sebab itu, kepercayaan menjadi salah satu faktor terpenting dalam sebuah proses kredit.
Pinjaman amat penting bagi mereka yang menjalankan usaha sendiri. Dengan adanya pinjaman, pengusaha bisa memutar kembali usahanya meskipun modal yang dimilikinya kurang banyak.
Inilah beberapa unsur kredit:
- Kepercayaan; keyakinan pihak bank selaku pemberi pinjaman terhadap prestasi yang diberikan kepada nasabah debitur untuk melunasi cicilan sesuai jangka waktu yang telah ditentukan.
- Jangka Waktu; adanya jangka waktu yang telah disepakati bersama mengenai pemberian pinjaman oleh pihak bank dan pelunasan pinjaman oleh pihak nasabah debitur.
- Prestasi; prestasi boleh dikatakan sebagai objek berupa bunga atau imbalan yang telah disepakati bank dan nasabah debitur.
- Risiko; untuk menghindari risiko buruk dalam perjanjian pinjaman, diadakan pengikatan angunan atau jaminan yang dibebankan pada pihak nasabah debitur atau peminjam.
Tujuan dan Fungsi Kredit
Inilah beberapa tujuan dan manfaat pinjaman bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya:
- Bank selaku pemberi pinjaman mendapatkan keuntungan berupa bunga, biaya administrasi, imbalan, provisi, dan biaya-biaya lain yang dibebankan pada nasabah debitur atau peminjam.
- Usaha nasabah debitur atau peminjam akan meningkat. Dengan pemberian pinjaman investasi maupun pinjaman modal, peminjam diharapkan dapat meningkatkan usahanya.
- Banyaknya pinjaman yang disalurkan bank mampu meningkatkan pelaksanaan pembangunan di sektor ekonomi. Dengan demikian, pemberian pinjaman dapat membantu tugas pemerintah.
Kredit juga berperan dalam:
- Meningkatkan daya guna uang.
- Meningkatkan jumlah peredaran uang serta lalu lintas uang.
- Meningkatkan nilai atau daya guna barang.
- Meningkatkan peredaran atau penyebaran barang.
- Sebagai alat penunjang stabilitas perekonomian.
- Mengaktifkan dan meningkatkan kegunaan atau potensi ekonomi yang ada.
- Sebagai salah satu jembatan peningkatan pemerataan pendapatan nasional.
- Sebagai salah satu alat untuk menjalin hubungan internasional.
Jenis-Jenis Kredit
Kredit atau pinjaman dibagi-bagi ke dalam beberapa jenis, sesuai fungsinya. Inilah beberapa jenis pinjaman:
- Kredit investasi; pinjaman ini adalah jenis pinjaman jangka menengah dan panjang yang fungsinya untuk investasi barang modal, seperti pembelian mesin dan pembangunan pabrik.
- Kredit konsumsi; pinjaman ini biasanya ditujukan untuk membiayai barang-barang pribadi perorangan, misalnya pembelian kendaraan (disebut Kredit Kendaraan Bermotor) atau pembelian rumah (disebu Kredit Pemilikan Rumah).
- Kredit modal kerja; pinjaman ini merupakan pinjaman jangka pendek atau menengah yang ditujukan untuk membiayai atau membeli bahan baku produksi.
- Kredit usaha tanpa agunan dan tanpa bunga; pinjaman ini merupakan pinjaman khusus bagi para pelaku usaha kecil dan menengah. Meski meringankan peminjam karena tanpa bunga dan agunan, pencairan pinjaman ini sangat sulit dan ketat.
Kiat Mendapatkan Kredit Usaha dari Bank
Bagi para pengusaha, mendapatkan pinjaman adalah suatu bentuk suntikan modal agar usahanya tetap berlangsung. Untuk mendapatkan pinjaman usaha tidaklah mudah. Bank selalu mewaspadai, memonitor, dan memastikan Anda layak diberi pinjaman dan sanggup membayar cicilannya.
Sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman pada bank, pastikan Anda paham betul tata caranya dan pastikan Anda tahu apa yang akan Anda lakukan pada uang pinjaman tersebut nantinya. Maka dari itu, buatlah perencanaan pengelolaan keuangan untuk memastikan uang tersebut keluar masuk dengan produktif.
Pastikan juga Anda yakin bahwa Anda mampu membayar cicilan kredit setiap bulan. Ada baiknya juga jika Anda memahami suku bunga pinjaman. Setelah berpikir matang-matang, barulah Anda berusaha untuk meraih kepercayaan bank.
Untuk meraih kepercayaan bank bahwa Anda pantas mendapatkan pinjaman usaha, ikuti tips-tips berikut ini.
- Semakin lama Anda menjalankan bisnis, semakin baik. Minimal, pastikan bisnis Anda sudah berjalan selama 1 tahun. Semakin lama usia bisnis Anda, semakin bank yakin bahwa Anda memiliki cukup pengalaman dalam berbisnis dan layak diberi pinjaman.
- Lengkapi kegiatan bisnis Anda dengan berbagai surat izin, seperti Surat Izin Tempat Usaha (SITU), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan sebagainya. Dengan adanya dokumen-dokumen tersebut, bank tidak dapat menyangsikan bukti legalitas dan keberadaan usaha Anda.
- Pastikan catatan rekap aktivitas bisnis Anda terekap dengan baik, seperti catatan pembelian, penjualan, jumlah aset, dan sebagainya. Catatan-catatan ini berguna untuk menunjukkan kepada bank mengenai ‘napas’ usaha Anda dan bahwa usaha Anda nyata. Buatlah sejujur mungkin, hindari mereka-reka data karena ujung-ujungnya Anda-lah yang dirugikan karena ketidakjujuran Anda.
- Simpan pendapatan bisnis Anda di sebuah rekening yang Anda buka khusus untuk usaha. Lakukan penyetoran dan penarikan secara berkala. Bank umumnya akan meminta fotokopi buku rekening tabungan selama 6 bulan terakhir untuk menganalisis keuangan perusahaan Anda.
- Jika sudah mendapatkan pinjaman, tanamkan pada diri Anda untuk tidak terlambat membayar cicilan. Apabila Anda memiliki riwayat sering terlambat membayar cicilan alias memiliki kredit macet, riwayat tersebut tercatat di Bank Indonesia. Jika sudah begitu, Anda akan sulit untuk mengajukan pinjaman usaha lagi.
- Adanya referensi dari pihak lain akan membuat bank lebih yakin pada Anda. Minta distributor atau rekan bisnis Anda untuk menulis referensi mengenai Anda kepada bank.
- Siapkan jaminan yang setara dengan jumlah pinjaman Anda. Namun untuk pinjaman Usaha Mikro Kecil dan Menengah, bank biasanya bank memiliki keringanan dan kebijakan tersendiri.
- Biasanya bank akan melakukan survey ke tempat usaha Anda. Untuk itu pastikan tempat usaha Anda terlihat rapi dan meyakinkan, lengkap dengan papan nama usaha di depan bangunan.
Kiat Mengelola Kredit Usaha
Apabila Anda telah berhasil mendapatkan pinjaman, pastikan Anda mengelolanya dengan baik agar membayar cicilan setiap bulan tidak terasa menyiksa. Inilah beberapa tips mengelola keuangan dari pinjaman bank.
- Pastikan Anda memiliki jenis usaha yang dapat membantu Anda mendapatkan pemasukan setiap hari, atau minimal secara teratur (berkala). Bank mengharuskan peminjam membayar cicilannya setiap bulan, jadi pastikan Anda memiliki cukup uang untuk membayarnya.
- Kelola dan rencanakan setiap rupiah uang yang dikeluarkan dengan baik. Ingat bahwa uang tersebut bukan milik Anda melainkan pinjaman dari bank.
- Salah satu bentuk pengelolaan keuangan yang tepat adalah dengan menyisihkan penghasilan secara khusus untuk membayar cicilan. Jangan sampai Anda belum mempos-poskan uang sesuai kebutuhan saat tiba waktunya membayar cicilan.
- Bedakan uang bisnis dan uang pribadi. Karena pinjaman dari bank adalah pinjaman untuk usaha, jangan gunakan untuk hal-hal pribadi agar Anda tidak keteteran mengelolanya.
- Bayar cicilan sesegera mungkin. Jangan sampai Anda melambat-lambatkan waktu pembayaran, atau bahkan menunggak. Semakin sering Anda berlaku disiplin dalam membayar cicilan, semakin baik nama Anda di mata bank. Sebaliknya, jika Anda tidak disiplin bank akan ragu memberikan kredit selanjutnya.
- Rencanakan penggunaan uang pinjaman ini. Disiplinkan diri Anda untuk mematuhi rencana keuangan yang Anda buat agar penggunaan uang sesuai jalur.
- Jangan gunakan uang pinjaman untuk kegiatan konsumtif. Uang pinjaman adalah modal, karena itu gunakanlah uang pinjaman untuk kegiatan produktif.
- Biasanya pelaku bisnis selalu ‘gatal’ untuk memutar uang. Sebelum memutar uang pinjaman, buatlah rencana yang baik, jangan sampai Anda memutar uang karena alasan spekulatif.
- Jika ingin memutar uang di bidang usaha lain, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan pihak bank. Sebagai pemberi kredit, bank berhak mengetahui status pinjaman uang dan untuk apa uang tersebut digunakan.
Itulah bahasan sekilas mengenai kredit yang meliputi unsur-unsur, tujuan, serta fungsi. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda mengenai pinjaman sehingga dapat dijadikan acuan sebelum mengajukan pinjaman. Bagaimanapun, pinjaman memang memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak selama bunga yang ditetapkan berada di tingkat wajar.
Lunas atau Kredit?
Kredit menjadi topik terakhir yang terpilih untuk ditulis. Alasannya sederhana saja, apa yang ada di dalam kepala melulu adalah tentang hutang, piutang, dan uang.
Merupakan suatu hal yang menjadi kebutuhan setiap manusia. Uang secara membabi buta menjadi momok akan tetapi juga menjadi sebentuk surga bagi orang-orang. Tidak semuanya tentu saja, tetapi banyak orang yang menghamba demi mendapatkan uang karena kepercayaan yang dianut adalah semakin banyak uang semakin banyak hal yang bisa didapatkan.
Untuk beberapa hal memang benar, tetapi untuk banyak hal lainnya uang tak lain hanyalah menjadi alat pembayaran yang jika barang yang ditawarkan adalah sebuah hal yang tidak dapat dihargai dengan uang, uang jadi secara mendadak dan tiba-tiba tidak berharga. Pengorbanan dan keikhlasan, sesuatu yang uang akan sangat sulit membayar.
Pengorbanan dan keikhlasan merupakan suatu hal yang tidak memerlukan orang lain untuk membayar dengan bergepok-gepok uang, karena pengorbanan dan keikhlasan sendiri sudah menjadi harta yang dapat digunakan untuk menuju kekayaan sejati di akhirat kelak.
Berbicara kembali tentang kredit, yang juga masih sulit untuk dipahami. Kredit yang sering tertulis dalam leaflet, dalam buku, atau dalam website di internet yang memang menawarkan kredit adalah pinjaman uang, atau bisa juga disebut sebagai cicilan saat kita membeli suatu barang yang harga terlampau tinggi untuk dilunasi pada saat membelinya.
Kredit menjelma bagaikan pertolongan. Bagaimana tidak, pada saat kita benar-benar membutuhkan atau menginginkan sebuah benda yang sulit untuk dibayar lunas seketika, kredit menjadi sebuah solusi untuk mendapatkan barang tersebut.
Apabila di saat itu kita memang dalam kondisi yang terjepit, bahkan kredit bisa menjelma bagai malaikat yang tak kasat mata. Semua mendadak dapat terpenuhi saat kita bisa mengkredit.
Tetapi di sisi yang lain, kredit bisa menjadi ancaman yang dengan kejinya bisa menyeret kita ke dalam kondisi yang lebih memprihatinkan.
Terdengar dramatis memang, akan tetapi hal ini sering kali terjadi bagi mereka yang tidak mampu berkorban dan menerima dengan ikhlas kondisi mereka dan lebih memilih menggunakan cara mengkredit (baca: menghutang) untuk mendapatkan segala benda yang diinginkan.
Sesaat memang terasa nikmat. Tetapi, di saat lain, semua hutang serasa menjerat dan melilit dan itu semua karena kredit. Jalan yang harus ditempuh adalah menjadi orang yang mau berkorban.
Orang yang mau berkorban perasaan untuk menahan hingga saatnya memang sudah memiliki uang lebih untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Untuk mau berkorban dan membuat pengorbanan menjadi indah, kita haruslah menjadi orang yang ikhlas.
Menjadi ikhlas dengan apa yang sudah didapatkan sekarang dan terus berusaha untuk bekerja lebih giat dan lebih keras untuk mendapatkan uang tambahan yang dapat digunakan untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Dengan menjadi ikhlas, kita akan merasa tenang bahwa apa yang didapatkan sekarang sudahlah cukup dan tidak memaksakan diri untuk mendapatkan barang lain pada saat ini juga.
Tentu saja ini bukan merupakan hal yang mudah untuk dicapai. Kredit sering kali seperti memanggil-manggil untuk kita berhutang demi mendapatkan apapun yang kita inginkan. Pengendalian diri sangatlah dibutuhkan untuk tidak terjerumus ke dalam hutang-hutang yang kita ciptakan sendiri.
Jika memang bukan kebutuhan yang mendesak, masih banyak hal lain yang dapat dilakukan selain merelakan diri untuk mendapatkan barang secara kredit, seperti contohnya mengkreasikan apa yang sudah ada untuk menjadi sesuatu hal yang baru.
Memang rumus ini tidak mutlak karena akan ada saat-saat dimana kita secara mendadak membutuhkan sesuatu di saat yang sama saat kita tidak memiliki uang, akan tetapi kejadian seperti ini pun dapat dihindari apabila kita memiliki tabungan untuk menghadapi hal-hal yang tak terduga.
Jadi, yang terpenting adalah mampu mengendalikan diri, bersedia berkorban, berusaha menjadi ikhlas, dan tentu saja memiliki tabungan agar kredit tidak perlu menjadi kawan sejati.
0 komentar:
Posting Komentar